Ilustrasi/admin (KOMPAS.com)
by: http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2013/10/22/inilah-alasannya-kenapa-kita-perlu-mengurangi-konsumsi-nasi-601312.html
Saya masih ingat ketika masih tinggal di kampung halaman dulu, ketika
itu kami punya jadwal kebiasaan makan tiga kali dalam setiap harinya.
Jadwal tersebut, yakni pagi sebelum berangkat sekolah sarapan nasi,
siang pulang sekolah, kalau tidak makan bakso, atau jajanan lainnya,
pasti larinya ke nasi, juga makan malam, tentu makan nasi kita lebih
lengkap beserta lauk pauknya, karena termasuk makan malam.
Dari kenbisaan sejak kecil itu, yang terus oleh orang tua kami di jejali
nasi, sehingga tak heran kita pendatang dari Indonesia jadi
ketergantungan tinggi terhadap nasi, sampe teman-teman saya yang berada
di Belanda sekarang, ketika mereka mau berangkat kerja dan makan siang
di tempat kerjanya, selalu menyempatkan sarapan makan nasi dan membawa
bekal untuk makan siang di kantornya, juga membawa nasi pula dari
rumahnya. karena katanya kalau makan roti seperti tidak merasa maka
n dan bawaannya tetap lemas tak kuat seperti sarapan makan nasi.
Saya kini cukup beruntung sekali menikah dengan seorang yang perduli
sekali dengan kesehatan dan cukup rajin mengoogle pola malan dan makanan
yang sehat, jadi lebih bawel kepada saya, bukan bawel pelit, tapi bawel
kalau yang kita makan harus bervariasi dan tidak banyak mengkonsumsi
makanan yang resikonya bisa berbahaya untuk kesehatan, menurut
pengetahuannya.
Kita memang tak tau kalau urusan dengan penyakit, tidak bisa menjamin
pula apa yang kita makan bisa seratus persen terhindar dari penyakit
tertentu. contohnya karena kadang ketika kita sudah menjaga sedemikian
rupa dengan pola makanan yang kita konsumsi, tapi tiba-tiba ada kanker,
itu semua di luar kuasa kita, karena kanker itu sampe sekarangpun di
mana katanya teknologi kedokteran sudah canggih sekali, tetap saja tim
pemeriksa masih suka kecolongan.
Ketika saya menemukan kasus seseorang
yang sering melakukan cek up kanker dengan rutin, kemudian di nyatakan
negatif, tapi tiba-tiba dia terdeteksi ada kanker yang sudah stadium
lanjut.
Jadi kalau urusan dengan kanker, kita masih sering di hadapkan dengan
kejadian yang masih misterius dan pengobatannyapu belum benar-benar
menjamin bisa di atasi dengan keyakinan yang besar atas kesembuhannya.
Kembali ke masalah nasi di atas, yang kita perlu tau, selain kini nasi
menjadi semakin sulit cara membudidayakannya, karena semakin
terbatasnya lahan dan para petani di tanah air semakin ogah menjadi
petani, contohnya di kampung saya, sudah tidak ada lagi generasi petani
padi yang mau melanjutkan profesi bapaknya yang sudah pada uzur itu,
juga lahan yang semaki menipis, karena jumlah penduduk dunia terutama
Indonesia yang terus mengalih pungsikan lahan persawahan menjadi
perumahan atau pabrik.
Jadi bisa di bayangkan, kalau produksi padi di ngeri kita terutama dan
duni pada umumnya, akan semakin menipis, di tambah keperdulian
pemerintah kita masih belum ada keseriusan dengan pengelolaan pertanian
padi tersebut, karena pemerintah kita lebih serius menggunduli hutan dan
menjual atau menggadaikan yang sudah ada alias nyari mudahnya saja,
ketimbang memikirkan cara membantu para petani.
Selanjutnya kenapa makan nasi perlu di kurangi porsinya, karena dari
sekian macam makanan pokok dan yang di konsumsi manusia di dunia ini,
ternyata nasi putih adalah makana yang termasuk mengadung resiko
tertinggi mengakibatkan efek terhadap gangguan keseharan kita.
Contohnya, nasi putih mengandung karbonhidrat tertinggi di antara
makanan pokok lainya seperti sagu, roti, kentang dan sebagainya.
Kemudian ketika kita benar benar tak bisa lagi ke lain makanan pokok,
mengkonsumsi nasi, kita sebenarnya boleh saja, tapi kita perlu
mengeluarkan energi yang banyak dari tubuh kita atau beraktivitas yang
lebih berat lagi untuk memnyeimbangkan gula yang termasuk paling tinggi
kandungannya yang terdapat di dalam nasi puti tersebut.
Brown Rice http://www.realbakingwithrose.com
Nasi baiknya di konsumsi oleh kuli tenaga kasar, seperti mang Udin
penyawah saya, di mana kerjanya nyangkul, kadang seharian bekerja dengan
tenaga dan keringatan di tengah terik matahari serta aktifitas yang
terus bergerak.
Nasi tidak baik di konsumsi oleh pegawai kantoran yang pekerjaannya
hanya duduk seharian di dalam ruangan. kita tentu akan merasakan,
ketika habis makan, terutama makan nasi, lima menit kemudian akan timbul
perasaan ngantuk yang tak terhingga, terutama rasa ngantuk itu di
rasakan oleh kita yang sudah berusia di atas tiga puluh tahun.
Rasa ngantuk tersebut, karena gula yang terdapat di dalam kandungan
nasi yang kita makan mulai bereaksi dan sudah mempengaruhi darah kita,
di dalam tubuh yang menimbulkan rasa ngantuk.
Kemudian bahaya lain dari nasi adalah, badan kita yang sudah cukup umur
dan kurang bergerak menjadi gemuk karena nasi yang kita makan, sulit di
bersihkan dari dalam usus, yang seharusnya usus kita mengeluarkan
sampah dan di buang dengan mudah melalui saluran pembuangan, tapi
sisa-sisa nasi sulit bersih dan malah menempel di usus dan menjadi zat
yang menggemukan atau zat yang tidak di inginkan lainnya.
Kemudian faktor gula yang begitu tinggi, ketika kita mengidap penyakit
diabet atau penyaklit gula darah, nasi putih sebenarnya menurut pola
diet yang baik, untuk yang mengidap penyakit Diabet, sudah harus di
tinggalkan sama sekali, atau tiak mengkonsumsi nasi putih sama sekali.
Karena gula yang terdapat di dalam nasi putih tersebut begitu tinggi dan membahayakan si penderita Diabet tersebut.
Kita , masih bisa mengkonsumsi nasi kalau bena-benar tak bisa ke lain
hati hehe, tapi sebaiknya nasi yang kita konsumsi itu nasi coklat atau
dalam bahasa lain silver rice atau brown rice.
nasi tersebut adalah nasi yang tidak di putihkan pengolahannya, yakin
ketika zaman dulu kita mengkonsumsi nasi di kampung-kampung dengan di
timbuk dan warnanya masih buram karena tidak menggunakan proses
pemutihan, proses pemutihan adalah pembuangan kulit luar setelah kulit
cangkang nasi sebelum di putihkan sekarang banyak di jual di supermarekt
di Eropa. atau kalau kita menginginkan pembuatan sendiri, ketika
menggiling padi, mintalah untuk tidak di masukan ke dalam mesin
pemutihan atau mesin ke dua setelah kulitnya di buang.
Kulit ari dalam padi tersebut, di mana vitamin yang terdapat di dalam
nasi atau beras itu berada, dan mengandung serat tinggi seperti jenis
roti coklat yang sekarang di eropa lebih banyak di konsumsi oleh
masyarakat kelas atas atau yang perduli dengan kesehatan. maka mereka
sejak dini memperkenalkan roti coklat tersebut setiap hari kepada anak
anaknya, yakni roti coklat bahan dasar gandum yang tidak di cuci kulit
luarnya atau tidak di putihkan.
Kenapa nasi putih berbahaya, tidak hanya nasi yang sudah di putihkan
tidak baik untuk kesehatan, hampir semua yang putih-putih dan putihnya
tidak alami itu tidak baik untuk kesehatan, contohnya, roti putih juga
menimbulkan obisitas karena serat atau kulit luar yang mengandung serat
tinggi dan vitamin, juga terdapat di dalam kulit ari biji gandum itu,
sudah di buang dan vitamin serta serat di dalam roti putih itu sudah
hilang .
Gula putih, itu termasuk gula yang sangat berbahaya dan bisa menimbulkan
kanker, bisa di google keterangannya. pokoknya yang putih-putih dan
tidak alami hanya di buat semenarik mungkin, dengan tujuan menimbulkan
daya tarik dan rasa yang lebih lembut, memang enak di lihat dan di rasa,
tapi bahayanya sudah tidak di ragukan lagi.
bukan rahasiah lagi, yang putih itu menggoda untuk sebagian besar orang
Asia, termasuk hm..ah saya juga kulitnya putih, kata suami bahaya
hehe…tapi saya putihnya asli loh..bukan di bleaching hm…, kalau dalam
makanan di makanannya terasa lebih lezat, seperti nasi putih dan roti
putih yang lebih lembut atau pulen.
Beda dengan nasi coklat atau burem atau roti coklat, rasanya kasar dan
keras, tapi percayalah, ketika kita mengunjungi rumah keluarga orang
kaya atau berpendidikan di Belanda, pasti di dapur mereka akan kita
temui roti cioklat, bukan roti putih.
Untuk masyarakat di tanah air, mungkin roti coklat masih sulit di
dapatkan, karena masayarakat kita tidak mempunyai budaya mengkonsumsi
roti, tapi kita bisa mencari bahan pengganti makanan bahan dasar lainnya
yang tak kalah bergengsinya dari roti coklat itu,
Contohnya, di negri kita menanam pohon ubi atau ubi jalar adalah hal
yang begitu mudah di tanam, tidak rumit seperti menanam padi yang selalu
membutuhkan air dan kadang gagal panen, terutama ubi kayu yang bisa
tumbuh di mana saja, walau di lahan kering sekalipun.
padahal kalau kita tau, makanan tersebut begitu mahal di sini di Eropa,
dan lebih baik kandungan vitaminnya dari kentang yang menjadi makanan
pokok
Di Eropa
beruntung saya, sudah bisa belajar mengkombinasikan maknan sejak suami
saya bawel supaya tidak terus makan nasi. bukan dia tidak suka nasi, dia
sebenarnya lebih suka nasi daripada kentang, dan dia juga terbiasa
membelikan persediaan nasi putih Thailand kwalitas pandan rice atau nasi
pandan wangi Thailand, yang rasanya duh? Makan dengan kerupuk saja
sudah sangat nikmat.
“Tapi dia mengingatkan, nih beras sekarung, tapi awas ya, jangan makan nasi tiap hari. Begitu katanya kepada saya”.
Kesimpiulannya, kita boleh makan nasi dan mengkonsumsi nasi, tapi sebisa
mungkin di kombinasikan dan di minimalkan mengkonsumsi nasi di tiap
harinya, bisa hari ini ubi jalar dengan sayur, besok ubi kayu, dan
besoknya spageti , pizza,
kentang atau apa saja yang bisa di jadikan bahan dasar makan kita selain nasi.
Karena kalau kita melakukan pola makan tersebut, saya yakin orang
Indonesia akan menjadi masyarakat yang lebih sehat dari sekarang,
contohnya ibuku mempunyai penyakit darah tinggi dari usia 50, tanpa
menggunakan obat darah tinggi, makan nasi tiga kali sehari dan sayuran
kadang sering bilologis karena tak jarang dari kebunnya sendiri, juga
daging yang sering dia konsumsi ayam kampung piaraannya, ikan dari
kolam sendiri, tapi racun yang sering dia makannya dan menimbulkan
penyakit berjamaah di kampungku adalah kebiasaan makan ikan asin yang
menjadi menu pavoritnya.
Beliau meninggal di usia 77 tahun tanpa obat rutin, dengan penyakit yang
sudah komplikasi menjadi tiga anak penyakit dari awal darah tinggi itu,
menjadi Diabet dan Jantung.
kita bisa bayangkan, kalau makan nasi dan ikan asin ibuku di kurangi,
mungkin beliau bisa lebih lama lagi menikmati hidup, walau takddir
kematian katanya ada catatannya masing-masing.
Kemudian para penyawah saya sekarang, usianya sudah di atas tujuh
puluhan semua, tapi mereka masih bisa bekerja walau sudah menjadi kamban
dan sering sakit. tapi mereka tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan,
dan pola makan mereka tidak tertata dengan baik, yakni nasi putih tiga
kali sehari dan ikan asin sudah jadi menu mereka sehari-hari. bisa di
bayangkan kalau mereka makan ikan asin tiap hari dan nasi.
Kita bandingkan dengan penduduk di Eropa, keb
anyakan penduduk di
Eropa, terutama Belanda, di usia lima puluh tahun, sudah banyak yang
mengkonsumsi mininal dua macam obat yang rutin harus di minumnya.
Biasanya ketika mereka berusia tujuh puluh tahun, obat yang harus di
konsumsi bertambah jenisnya, menjadi tiga atau empat macam.
Mereka memang usianya bisa lebih tua dan lama memiliki kesempatan
hidupnya, tapi faktor obat itu lah yang membantu kelangsungkan
kehidupannya lebih lama lagi. kenapa mereka biasa sebanyak itu
mengkonsumsi obat, karena makanan di Eropa, tidak seperti masyarakat di
tanah air. Di Eropa, makan daging yang sudah di masukin rumah pendingin
yang, mungkin bisa tahunan danging di bekukan di situ, karena
pemerintah melindungi petani daging supaya produksi daging sapi yang
melimpah bisa di selamatkan dari kerugian dengan cara setip daging
potong di tampung di dalam rumah pendingin dan petani ternak Sapipun
tidak merugi dari produksi ysng melimpah tersebut.
Sayur dan buah, untuk mengatasi masalah kekurangan pasokan sayur dan
buah di musim dingin, pemerintah juga mebiarkan pebisnis menyimpan sayur
dan buah di dalam ruangan kedap udara. Tujuannya
, supaya sayur
atau buah tersebut, tetap segar dan tidak busuk di makan bakteri, walau
kadang kadar vitaminnya sudah begitu berkurang bahkang mungkin hilang
karena lamanya penyimpanan di ruangan kedap udara tersebut.
Bagi keluarga yang lebih sibuk lagi, seperti kedua suami dan ustri
bekerja atau malas motong daa membersihkan sayuran, mereka tak jarang
selalu menggunakan makanan kaleng dan sayuran siap saji yang sudah di
iris dan di potong potong, yang banyak di jual di supermarket.
Di tanah air, terutama penduduk pedesaan, masih banyak yang
mengkonsumsi sayuran dari kebun yang baru di petik dan langsung di
masak atau di makan.
Begitu juga jajanan tidak sehat lainnya, mereka orang kampung yang
miskin, masih jarang mendapatkannya, daging di pasaran biasanya di pasar
Indonesia, hari itu di potong hari itu juga di jual di pasar dan kadang
habis hari itu juga. Jadi tak ada istilah bahan makanan walau mahalnya
luar biasa kalau kita membeli, itu karena faktor manipulasi dan
kenakalan penguasa saja, selebihnya makanan yang di makan oleh penduduk
Indonesia adalah makanan yang masih mengandung vitamin dan zat penting
lainnya masih lengkap. Dalam arti kata belum mati di makan usia karena
di saimpan di rumah beku atau ruangan kedap udara.
Begitulah perbedaan pola makan yang terjadi antara penduduk Indonesia,
terutama penduduk di kampung saya dan makanan orang yang saya ketahui
di Belanda.
Kesimpulannya, makan nasi boleh saja, tapi sebisa mungkin di kurangi
jadwalnya, apalagi kalau sampe mempunyai kebiasaan tiga kali sehari,
itu sangat membahayakan kesehatan kita, terutama untuk para pegawai
kantoran yang aktifitasnya hanya duduk saja di kantor seharian. belum
terlambat kalai kita sekarang mulai mencoba mengurangi konsumsi nasi
putih tersebut.
Kemungkinan untuk mengantisipasi kesulitan bahan dasar makanan berupa
nasi seperti di Cina yang merupakan penduduk terbeasar jumlahnya yang
mengkonsumsi nasi, kini mereka sudah mulai melirik kentang dan
akhir-akhir ini meminta pengiriman kentang dari Belanda yang terkenal
akan hasil kentangnya yang berlimpah.
Satu lagi kesalahan turun temurun yang di berikan kepada anak-anak kita,
jangan pernah membiasakan kepada anak-anak kita, menjejali nasi kepada
mereka sejak dari bayi, hingga mereka tidak bisa ke lain hati dan
panatik mengkonsumsi nasi nantinya. Seperti teman-teman saya di
Belanda, yang bekerja membawa bekal nasi.
Jadi kesimpulannya, gunakanlah potensi alam negri ini dengan flexible
dan mengikuti kehendak alam yang sudah mulai menghadapi maslah dengan
produksi beras, juga perduli akan kesehatan kita nantinya. kita masih
punya, ubi jalar, ubi kayu, atau bahkan talas. karena bahan dasar
tersebut, selain lebih sehat dari nasi, menanamnyapun lebih mudah, juga
yang harus di ketahui oleh kita. masyarakat di tanah air, kalau
makanan tersebut di Eropa adalah makanan lux dan tak mungkin di
konsumsi setiap hari, karena harganyapun cukup mahal.
Selamat mencoba Dan Semoga Bermamfaat
Salam hangat
Ely